Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2025

SECERCAH CAHAYA DI PUCUK HUTAN BORNEO

Gambar
Buku berjudul SECERCAH CAHAYA DI PUCUK HUTAN BORNEO - Kumpulan Puisi yang berisi 50 judul puisi. Puisi-puisi ini sebagai ungkapan hati dari penulis, tentang hutan, alam serta kehidupan manusia. Ditulis oleh Hana Pertiwi, pengajar Bahasa dan Sastra Indonesia di FKIP Universitas Palangka Raya. Disamping 50 judul puisi, terdapat tanggapan kepada masing-masing judul puisi, yang berasal dari pembaca (mahasiswa sastra Universitas Palangka Raya). Pada setiap bagian tengah puisi dan tanggapan, penulis memberikan kata-kata mutiara, motivasi, refleksi yang berguna bagi pembaca. Puisi ini menyadarkan dan membangun jiwa, khususnya bagi pribadi-pribadi yang menyukai sastra. Buku ini diformat 16 x 23 cm, setebal 161 halaman, dengan ISBN :  978-623-89896-5-2 . Peminat bisa menghubungi penulis di 081352939696  

ORANG BARITO ABAD XIX - Narasi Tentang Penghuni Batang Barito Berdasarkan Catatan Para Penjelajah Mula-Mula

Gambar
ORANG BARITO ABAD XIX Buku ini menjabarkan apa? Dalam tulisan yang diterbitkan tahun 1853, Schwaner menuliskan bahwa penghuni sungai Barito dari muara sampai uncak adalah : Dayak Ngaju, Maanyan, Lawangan, Dusun, Siang-Murung, Punan. Sungai Barito adalah jantung Kalimantan pada masa lalu, karena Banjarmasin menjadi kota residen (ada dua kota residen di Kalimantan, yakni Banjarmasin dan Pontianak).  Dari catatan Schwaner ini barangkali pembaca bertanya, dimanakah Banjar? Schwaner menulis saat Sultan Adam masih memimpin Banjar, jadi yang dimaksud dengan Banjar itu adalah kerajaan Banjar. Banjar belum menjadi etnis pada abad XIX – Mary Hawkins menuliskan bahwa Banjar menjadi identitas etnis tatkala bergabung dengan Indonesia pada abad XX. Bahwa orang Dayak Ngaju adalah penghuni mula-mula muara Barito ditegaskan oleh hasil penelitian Balai Bahasa Kalimantan Selatan (Zamzaroh 2020, 14 – 15; Siyok 2025, 27), ditegaskan oleh prosa Hikayat melalui penamaan ‘ Orang Negeri ’. Siapakah o...