KAMUS DAYAK TUJUH BAHASA & Sejarah Ikatan Cendekiawan Dayak Nasional

Buku KAMUS DAYAK TUJUH BAHASA & Sejarah Ikatan Cendekiawan Dayak Nasional salah satu karya literasi yang dihasilkan oleh dapur ICDN. Tujuh bahasa yang dimaksud oleh kamus ini adalah bahasa Indonesia, bahasa Dayak Ngaju, bahasa Dayak Serumpun Iban, bahasa Dayak Bakumpai, bahasa Dayak Banuaq, bahasa Dayak Lundayeh dan bahasa Inggris. KAMUS ini disusun agar pengguna memahami lima bahasa Dayak di Kalimantan, yakni; bahasa Dayak Lundayeh di Kalimantan Utara, bahasa Dayak Banuaq di Kalimantan Timur, bahasa Dayak Bakumpai di Kalimantan Selatan, bahasa Dayak Ngaju di Kalimantan Tengah serta bahasa Dayak Serumpun Iban di Kalimantan Barat. Bahasa Dayak Serumpun Iban ini menyatukan Kalimantan Barat, Negara Bagian Serawak dan Negara Bagian Sabah. Apa yang dimaksud Dayak Serumpun Iban? Yaitu sub Dayak yang memiliki kemiripan bahasa dengan Iban seperti ; Mualang, Ketungau, Seberuang, Desa, Kantuk, dsb. Jadi, entri kata untuk bahasa serumpun Iban, selain bahasa Iban juga memasukan kosakata yang dipakai orang Mualang, Ketungau, Desa, Kantuk, dsb. Banyak kontributor yang terlibat dalam penyusunan kamus ini, misalnya Nasrullah (Bakumpai), Helmi (Lundayeh), Tampung N Saman (Ngaju). Kamus selanjutnya disusun oleh tim PENYUSUN dari dapur Ikatan Cendekiawan Dayak Nasional. Agar masyarakat memahami Ikatan Cendekiawan Dayak Nasional (ICDN), buku ini juga menarasikan (Sejarah) Ikatan Cendekiawan Dayak Nasional. Diformat 198 halaman, dengan ukuran 20 x 13 cm. Peminat bisa menghubungi Penyusun Pertama, Elisae Sumandie di nomor : +62 811-5205-479

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERANG DAN PERBUDAKAN DI TANAH DAYAK

MANUSIA SUNGAI DAYAK KECIL

MAKNA NATAL